Sejarah Desain Grafis
November 22, 2019
Desain grafis sebagai media komunikasi
sebenarnya sudah
dikenal manusia sejak masa prasejarah dan hampir
setua peradaban manusia. Di mana pada waktu itu masyarakat cenderung menjadikan sebuah desain
grafis sebagai media dalam melakukan komunikasi.
Gambar-gambar pada dinding gua yang dibuat manusia purba memang tidak dibuat untuk tujuan seni, tetapi lebih
sebagai komunikasi visual untuk tujuan ritual dan
kelangsungan hidup mereka. Desain grafis sendiri adalah proses komunikasi
menggunakan elemen visual, seperti tulisan, bentuk, dan gambar yang dimaksudkan
untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Pelacakan
perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan
manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis yang berwujud gambar atau tulisan.
Sejarah
desain grafis tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan seni rupa. Hal
ini didukung dengan produk komunikasi visual tertua yang pernah ditemukan yaitu
lukisan gua di Lascaux, Perancis. Simbol-simbol berbentuk ideogram pada lukisan
tersebut kemudian berkembang menjadi aksara yang pada masa modern ini rutin
kita gunakan di layar. Lambang/aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh
bangsa Punesia (± 1000 tahun SM) yang saat itu menggunakan 22 bentuk huruf.
Kemudian, disempurnakan oleh bangsa Yunani (± 400 tahun SM) dengan mengubah 5
huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang
berhasil menaklukkan Yunani membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan
diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang
dibawa dari Yunani.
Pada
awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf,
yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X.
Kemudian, huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi
kata yang berasal dari bahasa Yunani dan tiga huruf tambahan J, U, dan W
dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin
menjadi 26. Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal
milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi.
Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu sehingga sebuah buku harus
disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu
berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang
semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil
yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping.
Desain
grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia
saat ditemukannya tulisan dan mesin cetak. Diawali pada tahun 1447, saat
Johannes Gutenberg menemukan teknologi mesin cetak. Pada tahun 1455 di Mainz, Jerman, Johannes
Gutenberg untuk
pertama kalinya menghasilkan cetakan berupa 42 baris kalimat yang diambil dari Bible
menggunakan jenis font Texture Blackletter. Pada perkembangan berikutnya tahun 1796, Aloys Senefelder menemukan teknik cetak Lithografi.
Berbeda dengan mesin
cetak Gutenberg yang memanfaatkan teknik cetak tinggi,
teknik cetak
Lithografi menggunakan teknik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak
antara minyak dan air. Pada masa inilah seni poster mulai berkembang
dengan pesat dan masa
ini pun disebut sebagai The Golden Age
of The Poster.
Pada
tahun 1851, Henry Cole, salah satu orang yang paling berpengaruh dalam
pendidikan desain di Inggris, meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain
dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal
of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi
industri modern dan desain bergaya Victoria. Dari tahun 1891 sampai 1896, percetakan
William Morris Kelmscott mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat
oleh gerakan Arts and Crafts dan
membuat buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada
orang-orang kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk
desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa.
Karya-karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan
desain grafis pada awal abad ke-20.
Kata desain grafis pertama kali
digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William
Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika. Raffe's Graphic Design yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap
sebagai buku pertama yang menggunakan istilah desain grafis pada judulnya. Pada tahun 1928 Jan Tschichold merumuskan
prinsip-prinsip dasar tipografi modern dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,
Herbert Bayer, Laszlo Moholy-Nagy, dan El Lissitzky adalah tipografer yang
berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka
mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke-20. Pada
tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak
diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat
pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Selain itu, perpindahan
Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 juga membawa pengaruh
besar pada desain di Amerika.
Perkembangan industi desain grafis
tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme. Hal ini menimbulkan kritik
dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First Things First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada
tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus tumbuh
sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Pada saat ini desain
grafis terus berkembang sebagaimana fungsinya sebagai bentuk komunikasi visual.
Fungsi desain grafis juga mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi.
Pada awalnya desain grafis diterapkan untuk media statis, seperti buku,
majalah, dan brosur. Namun, sejalan dengan perkembangan zaman desain grafis
juga diterapkan dalam media elektronik yang sering disebut sebagai desain
interaktif atau desain multimedia. Teknologi komputer juga telah memengaruhi
perkembangan desain secara umum dan desain grafis secara khusus yaitu dengan
lahirnya komputer grafis (Computer
Generated Image).
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
GrafisOn. 2008. Sejarah Desain Grafis. (sjrdesgrafison.blogspot.com/2008/09/blog-post.html?m=1),
diunduh pada 6 Oktober 2018.
Maki,
Muhammad. 2014. Sekilas Sejarah Singkat
Desain Grafis. (www.jagodesain.com/2014/08/sejarah-desain-grafis.html?m=1),
diunduh pada 7 Oktober 2018.
Tanpa
Pengarang. 2012. Sejarah Singkat Desain
Grafis. (https://www.google.co.id/amp/s/desainfotoku.wordpress.com/2012/07/03/sejarah-singkat-desain-grafis/amp/),
diunduh pada 7 Oktober 2018.
Tata.
2017. Sekilas Sejarah Desain Grafis
secara Singkat. (https://bilpil.com/sejarah-desain-grafis/),
diunduh pada 7 Oktober 2018.
Wikipedia. 2018. Desain Grafis. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis),
diunduh pada 6 Oktober 2018.
0 komentar